Dari Sufyan bin ‘Abdillah r.a.,
dia berkata, “Wahai Rasulullah, ucapkanlah kepadaku suatu ucapan dalam islam,
yang aku tidak menanyakannya kepada selain engkau.” Rasulullah menjawab, “Ucapkanlah,
aku telah beriman. Kemudian beristiqomahlah!”
Istiqomah dapat diartikan ketetapan hati dalam
bertauhid. Ibnu Taimiyah berkata, sebesar-besar karomah adalah istiqomah.
Istilah lain yang berkaitan dengan istiqomah adalah:
1.
As-Sadaad :
bertindak secara benar untuk mencapai tujuan
2.
Al-Muqarabah :
melakukan tindakan yang benar yang mendekati tujuan
Faktor-faktor yang dapat menumbuhkan istiqomah yaitu:
1.
Beramal dan melakukan optimalisasi
“Dan berjihadlah kamu di jalan Allah
dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu, dan Dia tidak
menjadikan kesukaran untukmu dalam agama. (Ikutilah) agama nenek moyangmu
Ibrahim. Dia (Allah) telah menamakan kamu orang-orang muslim sejak dahulu, dan
(begitu pula) dalam (Al Qur’an) ini, agar Rasul (Muhammad) itu menjadi saksi
atas dirimu dan agar kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia. Maka
laksanakanlah shalat dan tunaikanlah zakat, dan perpegang teguhlah kepada
Allah. Dialah Pelindungmu: Dia sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.”
(QS. 22 : 78)
2.
Jangan melampaui batas
3.
Ikhlas
Buah dari istiqomah yaitu:
1.
Adanya saja’ah / keberanian yang luar biasa (QS.
41 : 30)
2.
Ketenangan dalam hatinya (QS. 47 : 7)
3.
Syafa’ul / optimis
Ketika seseorang telah beriman, maka ia harus
istiqomah dalam 3 hal, yaitu :
1.
Lisan
Mengungkapkan keimanan dengan lisan, yang
tercermin dalam kehidupan sehari-harinya.
2.
Hati
Tidak ada keraguan sedikitpun
3.
Amal perbuatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar