Kamis, 18 April 2013

Menjadi Pelajar Berprestasi

Apa itu prestasi?
Menurut Adi Negoro, prestasi adalah segala jenis pekerjaan yang berhasil dan prestasi itu menunjukkan kecakapan suatu bangsa. Sedangkan menurut W.J.S Winkel Purwadarminto, prestasi adalah hasil yang dicapai. Dari pengertian di atas, prestasi bisa didefinisikan sebagai sebuah usaha yang dilakukan dengan sunguh-sunguh sehingga mencapai hasil yang terbaik dan maksimal.

Prestasi merupakan hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan. Kebutuhan untuk prestasi adalah mengatasi hambatan, melatih kekuatan, berusaha melakukan sesuatu yang sulit dengan baik dan secepat mungkin. Gagne menyatakan bahwa prestasi belajar dibedakan menjadi lima aspek, yaitu : kemampuan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, sikap dan keterampilan. Sedangkan menurut Bloom, hasil belajar dibedakan menjadi tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Prestasi belajar
Thursan Hakim mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain. Hal ini berarti bahwa peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seseorang diperlihatkan dalam bentuk bertambahnya kualitas dan kuantitas kemampuan seseorang dalam berbagai bidang. Dalam proses belajar, apabila seseorang tidak mendapatkan suatu peningkatan kualitas dan kuantitas kemampuan, maka orang tersebut sebenarnya belum mengalami proses belajar atau dengan kata lain ia mengalami kegagalan di dalam proses belajar.

Prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang. Maka prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar. Prestasi belajar dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi BelajarAda beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, yaitu faktor yang terdapat dalam diri siswa (faktor intern) dan faktor yang terdapat di luar diri siswa (faktor ekstern).

1. Faktor Intern
Faktor intern adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu itu sendiri. Faktor ini terdiri dari kecerdasan/intelegensi, bakat, minat, dan motivasi.

Kecerdasan/intelegensi. Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya. Kemampuan ini sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya intelegensi siswa. Perkembangan intelegensi berbeda-beda pada tiap siswa. Semakin tinggi kemampuan intelegensi seseorang siswa maka semakin besar peluangnya untuk meraih sukses. Sebaliknya, semakin rendah kemampuan intelegensi seseorang siswa maka semakin kecil peluangnya untuk meraih sukses.

Bakat. Bakat merupakan kemampuan individu untuk melakukan tugas tanpa banyak bergantung pada upaya pendidikan dan latihan. Apabila bakat dikembangkan melalui belajar, maka akan menjadi kecakapan yang nyata.
Kemampuan siswa sangat ditentukan oleh bakat yang dimilikinya. Dalam proses belajar, bakat memegang peranan penting dalam pencapaian prestasi yang maksimal.

Minat. Minat adalah kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Minat mempunyai pengaruh yang sangat besar pada pencapaian prestasi belajar. Apabila seseorang mempunyai minat yang tinggi terhadap sesuatu hal maka akan terus berusaha untuk melakukan sehingga apa yang diinginkannya dapat tercapai sesuai dengan keinginannya.

Motivasi. Motivasi adalah segala daya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk melakukan belajar.
Motivasi dapat dibedakan menjadi motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik adalah motivasi yang bersumber dari dalam diri seseorang yang atas dasarnya kesadaran sendiri untuk melakukan sesuatu pekerjaan belajar. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang datangnya dari luar diri seseorang siswa yang menyebabkan siswa tersebut melakukan kegiatan belajar.

2. Faktor Ekstern
Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa, yaitu keadaan keluarga, keadaan sekolah, dan keadaan lingkungan.

Keadaan Keluarga. Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat tempat seseorang dilahirkan dan dibesarkan. Keluarga adalah lembaga pendidikan pertama dan utama. Keluarga yang sehat mempunyai arti yang besar untuk pendidikan kecil, tetapi bersifat menentukan dalam ukuran besar yaitu pendidikan bangsa, Negara, dan dunia.
Hasbullah mengatakan bahwa keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan pendidikan dan bimbingan, sedangkan tugas utama dalam keluarga bagi pendidikan anak ialah sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan. Oleh karena itu orang tua hendaknya menyadari bahwa pendidikan dimulai dari keluarga. Sedangkan sekolah merupakan pendidikan lanjutan. Peralihan pendidikan informal ke lembaga-lembaga formal memerlukan kerjasama yang baik antara orang tua dan guru sebagai pendidik dalam usaha meningkatkan hasil belajar anak. Perhatian orang tua dapat memberikan dorongan dan motivasi sehingga anak dapat belajar dengan tekun. Karena anak memerlukan waktu, tempat dan keadaan yang baik untuk belajar.

Keadaan Sekolah. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa, karena itu lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong untuk belajar yang lebih giat. Keadaan sekolah ini meliputi cara penyajian pelajaran, hubungan guru dengan siswa, alat-alat pelajaran dan kurikulum. Hubungan antara guru dan siswa kurang baik akan mempengaruhi hasil-hasil belajarnya.
Menurut Kartono, guru dituntut untuk menguasai bahan pelajaran yang akan diajarkan dan memiliki tingkah laku yang tepat dalam mengajar. Oleh sebab itu, guru dituntut untuk menguasai bahan pelajaran yang disajikan dan memiliki metode yang tepat dalam mengajar.

Lingkungan Masyarakat. Lingkungan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh pada peningkatan prestasi belajar siswa. Lingkungan sekitar sangat berpengaruh terhadap perkembangan pribadi anak, sebab dalam kehidupan sehari-hari anak akan lebih banyak bergaul dengan lingkungan dimana anak itu berada.
Lingkungan masyarakat dapat menimbulkan kesukaran belajar anak, terutama anak-anak yang sebayanya. Apabila anak-anak yang sebaya merupakan anak-anak yang rajin belajar, maka anak akan terangsang untuk mengikuti jejak mereka. Sebaliknya bila anak-anak di sekitarnya merupakan kumpulan anak-anak nakal yang berkeliaran tiada menentukan anakpun dapat terpengaruh pula.
Dengan demikian dapat dikatakan lingkungan membentuk kepribadian anak, karena dalam pergaulan sehari-hari seorang anak akan selalu menyesuaikan dirinya dengan kebiasaan-kebiasaan lingkungannya.

Bagaimana Menjadi Pelajar berprestasi?
Menjadi pelajar yang berprestasi adalah dambaan setiap orang, namun tidak semua siswa bisa menjadi pelajar berprestasi. Prestasi belajar sesunggunya bisa di capai oleh semua orang. Di bawah ini beberapa hal yang harus dilakukan agar kita menjadi orang berprestasi :

1. Sucikan Niat/Luruskan niat
Dalam ajaran Islam niat merupakan hal yang utama apabila sesorang akan melakukan pekerjaan atau aktvititas, terlebih aktivitas yang berhubungan yang bernilai ibadah. Mencari ilmu atau belajar dalam Islam adalah sebuah kewajiban yang telah ditentukan ketika manusia lahir sampai dengan masuk liang lahat kembali, serta mencari ilmu juga merupakan ibadah. Jadi mari kita luruskan niat kita dalam belajar selain untuk menambah wawasan juga adalah untuk ibadah kepada Allah.

2. Kesungguhan Dalam belajar
Menjadi pelajar yang berprestasi memerlukan kesungguhan dalam belajar, dalam Islam pun diajarkan barang siapa yang bersunguh-sunguh maka ia akan berhasil. Oleh sebab itu sekolah bukanlah sekedar untuk bermain, mencari teman, jajan, dan lain sebagainya, tetapi sekolah adalah aktvititas belajar yang memerlukan kesungguhan.

3. Disipin dalam menggunakan Waktu
Disiplin dalam menggunakan waktu merupakan hal yang utama untuk mecapai sebuah keberhasilan. Secerdas dan sekaya apapun kita, tanpa disiplin, maka prestasi itu takan pernah kita bisa capai. Disiplin dalam waktu harus kita lakukan dalam kehidupan sehari mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi. Cobalah kita buat agenda kita seperti mulai dari aktivitas tidur, sholat, mengaji, belajar, bermain, berolahraga, ikut les, dan lain sebagainya. Apabila jadwal ini bisa kita lakukan dengan disiplin, Insya Allah kita akan menjadi orang –orang yang berprestasi.

4. Percaya diri
Percaya diri merupakan hal yang penting bagi setiap orang, karena kita harus percaya pada kemampuan yang kita milki. Banyak orang yang tidak percaya diri karena merasa dirinya tidak padai, sehingga akhirnya harus tergantung pada orang lain. Setiap orang sesungguhnya harus merasa percaya dengan kemampuan yang dimilkinya betapa pun hasil prestasinya tidak sebagus yang dicapai orang lain tetapi itulah hasil maksimal dari percaya diri yang dimilki.

5. Tentukan Target
Setiap manusia tentu punya tujuan kemana akan melangkah dan apa yang akan dilakukan. Jika kita ingin memilki prestasi maka kita harus memilki target dalam belajar, berapa nilai yang harus kita capai. Misalnya kita memiliki target nilai Matematika 80, Bahasa Indonesia 90, menang olimpiade, menang kejuaraan olah raga, dan lain sebagainya. Semua target yang sudah kita tentukan harus dilakukan secara maksimal agar target-target tersebut bisa tercapai.

6. Tumbuhkan Motivasi
Motivasi atau dorongan perlu dimilki oleh setiap orang baik motivasi dari diri sendiri ataupun dari orang lain. Pelajar yang berprestasi adalah pelajar yang memiliki motivasi besar untuk maju, maka dia akan selalu memberi semangat pada hatinya untuk semangat dalam belajar.

7. Ikuti kegiatan berorganisasi dan Ekstrakulikuler
Berorganisasi merupakan hal yang menyenangkan. Banyak orang yang berprestasi dengan berorganisasi. Para pemimpin negeri ini atau para intelektual yang ada pada bangsa ini adalah para alumni organisasi baik organisasi kesiswaan, mahasiswa, masyarakat, pemuda, dan lain-lain. Ikut berorganisasi dapat melatih kemandirian, disiplin dan kepekaan siswa dalam hidup bersosial. Bagi para pelajar yang ikut organisasi juga mempunyai prestasi merupakan sebuah kebanggaan tersendiri.

8. Kita semua punya prestasi
Sesungguhnya setiap diri kita memilki prestasi karena prestasi itu bukan dilihat dari kemampuan intelektual atau kognitif saja, tetapi setiap kelebihan yang kita miliki dan berguna bagi orang banyak adalah prestasi juga. Ingat! Tak mungkin Allah menciptakan manusia dalam bentuk yang sama. Oleh karena itu dalam prestasipun kita memilki perbedaan ada yang berprestasi dalam akademik, kesenian, olahraga, dan lain sebagainya.

9. Minta doa dari orang tua
Ridho Allah tergantung ridho orang tua. Jadi, mintalah doa dari orang tua dalam setiap langkah yang kita lakukan. Agar Allah memberi kemudahan dalam aktivitas belajar kita.

10. Sholat dan berdoa
Ketika semua usaha sudah dilakukan, maka yang terakhir adalah memperbanyak sholat dan berdoa. Semoga semakin sering kita mendekatkan diri pada Allah, maka Allah akan memberi kemudahan untuk menjadi pelajar yang berprestasi. (dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar